Hasil Penelitian


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data observasi berupa pengamatan pengelolaan model STAD tanpa alat peraga karton berwarna dan model STAD  dengan alat peraga karton berwarna , pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus.
            Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang betul-betul mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
            Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan pengelolaan  pembelajaran  model STAD tanpa alat peraga karton berwarna dan model pembelajaran dengan alat peraga karton berwarna yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran model tersebut dalam meningkatkan hasil  belajar siswa dan data pengamatan aktivitas siswa dan guru.
            Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan hasil  belajar siswa setelah diterapkan  pembelajaran model STAD tanpa alat peraga karton berwarna dan model STAD dengan alat peraga karton berwarna .

A. Analisis Data Penelitian Persiklus
1.   Observasi Awal
a.    Tahap Perencanaan
          Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung.
b.    Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
           Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk observasi   awal dilaksananakan pada tanggal  24 Juli 2012. Siklus I dilaksanakan pada tanggal  4  September 2012 di kelas VI dengan jumlah siswa 17 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada observasi awal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Pengelolaan Pembelajaran Pada observasi awal
No
Aspek yang diamati
Penilaian
Rata-rata
P1
P2
I
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan 
1.      Memotivasi siswa
2.      Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.      Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya  
4.      Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar
2
2


2
2


2
2


B. Kegiatan inti
1.      Mempresentasikan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif
2.      Membimbing siswa melakukan kegiatan
3.      Melatih keterampilan kooperatif
4.      Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
5.      Memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan

3

3
3

3


3

3
3

3


3

3
3

3

C. Penutup
1.      Membimbing siswa membuat rangkuman
2.      Memberikan evaluasi

3
3

3
3

3
3
II
Pengelolaan Waktu
2
2
2
III
Antusiasme Kelas
  1. Siswa antusias
  2. Guru antisias

2
3

2
3

2
3

Jumlah
32
32
32
                        Keterangan      :          Nilai     : Kriteria 
1)      : Tidak Baik
2)      : Kurang Baik
3)      : Cukup Baik
4)      : Baik


Grafik. 4.2. Pengelolaan Pembelajaran Pada observasi awal

 

    Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik adalah memotivasi siswa,menyampaikan tujuan pembelajaran, pengelolaan waktu,  dan siswa antusias. Keempat aspek yang mendapat nilai kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada observasi awal dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus I.
   Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti pada tabel berikut :



Tabel 4.3. Pengelolaan Pembelajaran Pada observasi awal
No
Aktivitas Guru yang diamati
Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
5,0
8,3
8,3
6,7
13,3
21,7
10,0
18,3
8,3
No
Aktivitas siswa yang diamati
Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota kelompok
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
22,5
11,5
18,7
14,4
2,9
5,2
8,9
6,9
8,9

 Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang paling dominan pada observasi awal  adalah membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep, yaitu 21,7%. Aktivitas lain yang presentasinya cukup besar adalah memberi umpan balik/ evaluasi, tanya jawab dan menjelaskan materi yang sulit yaitu masing-masing sebesar 13,3 %. Sedangkan aktivitas siswa yang paling dominan adalah mengerjakan/ memperhatikan penjelasan guru yaitu 22,5 %. Aktivitas lain yang presentasinya cukup besar adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok, diskusi antara siswa/ antara siswa dengan guru, dan membaca buku yaitu masing-masing 18,7% , 14,4 dan 11,5 %.
  Pada observasi awal, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan pembelajaran model STAD dengan alat peraga karton warna sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup dominanuntuk memberikan penjelasan dan arahan, karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.
Table 4.4. Nilai Tes Formatif Pada Observasi awal
No. Absen
Skor
Keterangan
No. Absen
Skor
Keterangan
T
TT
T
TT
1
60

11
65

2
50

12
50

3
70

13
80

4
70

14
60

5
80

15
80

6
80

16
60

7
50

17
50

8
60





9
70





10
70









Jumlah
1105
7
10
Jumlah Skor Tercapai 1105
Jumlah Skor Maksimal Ideal  1700
Rata-Rata Skor Tercapai 65,00

                                                                                                                     
Keterangan: T                                                          : Tuntas
TT                                                        : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas                    : 7
Jumlah siswa yang belum tuntas         : 10
Klasikal                                                : Belum tuntas




          Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada observasi awal
No
Uraian
Hasil Observasi awal
1
2
3
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
65,00
10
41,18




Grafik. 4.6. Nilai Tes Formatif Pada Observasi awal
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran model STAD  diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 65,00 dan ketuntasan belajar mencapai  41,18 % atau ada 10 siswa dari 17 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 41,18% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 80%. Hal ini disebabkan karena kecakapan dan keterampilan  siswa dalam menghitung perkalian  masih sulit,  masih  merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan model STAD .

c.    Refleksi
         Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1)      Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran
2)      Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu
3)      Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.
d.   Refisi
         Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada observasi awal ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
1)      Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2)      Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan
3)      Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.
2. Siklus I
a.    Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif I dan alat-alat pengajaran yang mendukung.
b.   Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 4 September 2004 di kelas VI dengan jumlah siswa 17 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan refisi pada observasi awal, sehingga kesalahan atau kekurangan pada observasi awal tidak terulang lagi pada siklus I. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif I. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I
No
Aspek yang diamati
Penilaian
Rata-rata
P1
P2
I
Pengamatan KBM
D. Pendahuluan 
1.      Memotivasi siswa
2.      Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.      Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya  
4.      Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar
3
3

3
4

3
3,5

E.  Kegiatan inti
1.      Mempresentasikan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif
2.      Membimbing siswa melakukan kegiatan
2.      Melatih keterampilan kooperatif
3.      Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
4.      Memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan
3
4
4

4

3
4
4
4

4

3
3,5
4
4

4

3
A. Penutup
1.                                                                      Membimbing siswa membuat rangkuman
2.                                                                      Memberikan evaluasi

3
4

4
4

3,5
4
II
Pengelolaan Waktu
3
3
2
III
Antusiasme Kelas
1.                                                                      Siswa antusias
2.                                                                      Guru antisias

4
4

3
4

3,5
4

Jumlah
41
43
42
                        Keterangan      :          Nilai     : Kriteria 
1)      : Tidak Baik
2)      : Kurang Baik
3)      : Cukup Baik
4)      : Baik 

Grafik. 4.8.  Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I
      Dari tabel di atas, tanpak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus I) yang dilaksanakn oleh guru dengan menerapkan pembelajarn  model STAD mendapatkan penilaian yang cukup baik  dari pengamat. Maksudnya dari seluruh penilaian tidak terdapat nilai kurang. Namun demikian penilaian tesebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian untuk penyempurnaan penerapan pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek tersebut adalah memotivasi siswa, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep, dan pengelolaan waktu.
       Dengan penyempurnaan aspek-aspek I atas alam penerapan metode pembelajarn model STAD diharapkan siswa dapat menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan lebih memahami tentang apa ynag telah mereka lakukan.
Berikut disajikan hasil observasi akivitas guru dan siswa :
Tabel 4.9. Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus I
No
Aktivitas Guru yang diamati
Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
6,7
6,7
6,7
11,7
11,7
25,0
8,2
16,6
6,7
No
Aktivitas siswa yang diamati
Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota kelompok
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
17,9
12,1
21,0
13,8
4,6
5,4
7,7
6,7
10,8

   Berdasarkan tabel I di atas, tampak bahwa aktifitas guru yang paling dominan pada siklus I adalah membimbing dan mengamati siswa dalam menentukan konsep yaitu 25%. Jika dibandingkan dengan observasi awal, aktivitas ini mengalami peningkatan. Aktivitas guru yang mengalami penurunan adalah memberi umpan balik/evaluasi/ Tanya jawab (16,6%), mnjelaskan materi yang sulit (11,7). Meminta siswa mendiskusikan dan menyajikan hasil kegiatan (8,2%), dan membimbing siswa merangkum pelajaran (6,7%).
      Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus I adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu (21%). Jika dibandingkan dengan observasi awal, aktifitas ini mengalami peningkatan. Aktifitas siswa  yang mengalami penurunan adalah mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (17,9%). Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru (13,8%), menulis yang relevan dengan KBM (7,7%) dan merangkum pembelajaran (6,7%). Adapun aktifitas siswa yang mengalami peningkatan adalah membaca buku (12,1%), menyajikan hasil pembelajaran (4,6%), menanggapi/mengajukan pertanyaan/ide (5,4%), dan mengerjakan tes evaluasi (10,8%).
Table 4.10. Nilai Tes Formatif Pada Siklus I
No. Absen
Skor
Keterangan
No. Absen
Skor 
Keterangan
T
TT
T
TT
1
80

11
80

2
65

12
70

3
80

13
60

4
80

14
70

5
80

15
90

6
65

16
65

7
60

17
60

8
100





9
80





10
70









Jumlah
1255
11
6
Jumlah Skor 1255
Jumlah Skor Maksimal Ideal 1700
Rata-Rata Skor Tercapai  73,82


Keterangan:          T                                                          : Tuntas
TT                                                        : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas                    : 11
Jumlah siswa yang belum tuntas         : 6
Klasikal                                               : Belum tuntas
                
        Tabel 4.11. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I
No
Uraian
Hasil Siklus I
1
2
3
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
72,82
11
64,71

                          Grafik 4.12. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 72,82 dan ketuntasan belajar mencapai 64,71% atau ada 6 siswa dari 11 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus I ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari observasi awal. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya  kecakapan dan keterampilan siswa mengenai perkalian lebih meningkat dan termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan guru dengan menerapkan  pembelajaran model STAD.

c.    Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1)      Memotivasi siswa
2)      Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep
3)      Pengelolaan waktu.
d.   Revisi Rancangan
Pelaksanaan kegiatan belelajar pada siklus I  ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada siklus II antara lain:
1)      Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.
2)      Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya.
3)      Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep.
4)      Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
5)      Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar.
3.   Siklus II
a.    Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung.
b.    Tahap kegiatan dan pengamatan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 September 2012  di kelas VI dengan jumlah siswa 17 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:



Tabel 4.13. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II

No
Aspek yang diamati
Penilaian
Rata-rata
P1
P2
I
Pengamatan KBM
A.  Pendahuluan 
1.      Memotivasi siswa
2.      Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.      Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya  
4.      Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar
3
4

3
4

3
4

B. Kegiatan inti
1.      Mempresentasikan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif
2.      Membimbing siswa melakukan kegiatan
3.      Melatih keterampilan kooperatif
4.      Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
5.      Memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan
4
4
4

4

3
4
4
4

3

3
4
4
4

3,5

3
C. Penutup
1.                                                                      Membimbing siswa membuat
rangkuman
2.                                                                      Memberikan evaluasi

4
4

4
4

4
4
II
Pengelolaan Waktu
3
3
3
III
Antusiasme Kelas
1.                                                                                                            Siswa antusia
2.                                                                                                            Guru antisias

4
4

4
4

4
4

Jumlah
45
44
44,5
                       
                            Keterangan :          Nilai     : Kriteria 
1    : Tidak Baik
2.   : Kurang Baik
3.   : Cukup Baik
4.   : Baik
 Grafik 4.14. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II



         Dari tabel di atas, dapat dilihat aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD dengan alat peraga karton berwarna mendapatkan penilaian cukup baik dari pengamat adalah memotivasi siswa, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep, dan pengelolaan waktu.
          Penyempurnaan aspek-aspek diatas dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD dengan alat peraga karton berwarna diharapkan dapat berhasil semaksimal mungkin. 
Tabel 4.15. Aktivitas Guru dan Siswa Pada Siklus II
No
Aktivitas Guru yang diamati
Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
6,7
6,7
10,7
13,3
10,0
22,6
10,0
11,7
10,0
No
Aktivitas siswa yang diamati
Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota kelompok
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
20,8
13,1
22,1
15,0
2,9
4,2
6,1
7,3
8,5

        Berdasarkan tabel diatas tampak bahaw aktivitas guru yang paling dominan pada siklus II adalah membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep yaitu 22,6%, sedangkan aktivitas menjelaskan materi yang sulit dan memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab  menurun masing-masing sebesar (10%), dan (11,7%). Aktivitas lain yang mengalami peningkatan adalah mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya (10%), menyampiakan materi/strategi  /langkah-langkah (13,3%), meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan (10%), dan membimbing siswa merangkum pelajaran (10%). Adapun aktivitas ynag tidak menglami perubahan adalah menyampaikan tujuan (6,7%) dan memotivasi siswa (6,7%).
       Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus II adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu (22,1%) dan mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (20,8%), aktivitas yang mengalami peningkatan adalah membaca buku siswa (13,1%) dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru (15,0%). Sedangkan aktivitas yang lainnya mengalami penurunan.
Table 4.16. Nilai Tes Formatif Pada Siklus III
No. Absen
Nilai
Keterangan
No. Absen
Nilai
Keterangan
T
TT
T
TT
1
90

11
90

2
70

12
80

3
80

13
65

4
100

14
70

5
100

15
100

6
100

16
70

7
60

17
65

8
100





9
100





10
100

















Jumlah
1440
14
3




Jumlah Skor 1440
Jumlah Skor Maksimal Ideal 1700
Rata-Rata Skor Tercapai 84,71

Keterangan:     T                                                          : Tuntas
TT                                                        : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas                    : 14
Jumlah siswa yang belum tuntas         : 3
Klasikal                                               : Tuntas                 
           
Tabel 4.17. Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II
No
Uraian
Hasil Siklus II
1
2
3
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
84,71
14
82,35

                Grafik 4.18. Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 84,71 dan dari 17 siswa yang telah tuntas sebanyak 14 siswa dan 3 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 82,35% (termasuk kategori tuntas).  Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD dengan bantuan alat peraga karton berwarna yang membuat siswa menjadi cakap dan trampil , motivasi tinggi terlihat dari antusianya menggunakan alat peraga,  aktif, rasa senang yang terlihat dari wajah mereka  dan lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.
c.    Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode pembelajara  model STAD dengan alat peraga karton berwarna . Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:
1)      Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.
2)      Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung.
3)      Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4)      Hasil belajar siswsa pada siklus II mencapai ketuntasan.
d.   Refisi Pelaksanaan
Pada siklus II guru telah menerapkan metode pembelajaran model STAD  dengan menggunakan alat peraga karton berwarna  baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan refisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan dan mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan metode pembelajaran  model STAD dengan alat peraga karton berwarna dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
C. Pembahasan
1.   Ketuntasan Hasil belajar Siswa
Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif model STAD dengan alat peraga karton berwarna memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari observasi awal, siklus I, dan siklus II) yaitu masing-masing 41,81%, 64,71%, dan 82,35%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
Grafik.4.19. Obsevasi awal, siklus I dan siklus II
2.   Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses metode pembelajaran  model STAD tanpa alat peraga karton berwarna  keterampilan, motivasi dan hasil belajar lebih rendah  dibandingkan dengan pembelajaran model STAD dengan alat bantu karton berwarna dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
3.   Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika pada pokok bahasan perkalian bilangan bulat dengan metode pembelajaran  model STAD  dengan alat peraga karton berwarna yang paling dominan adalah mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran  model STAD dengan alat peraga karton berwarna lebih  baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep, menjelaskan, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

Suka artikel ini?

0 komentar on Hasil Penelitian :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Komunitas Komunitas