HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data
penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data observasi
berupa pengamatan pengelolaan model STAD tanpa alat peraga karton berwarna dan
model STAD dengan alat peraga karton berwarna
, pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes
formatif siswa pada setiap siklus.
Data hasil uji coba item butir soal
digunakan untuk mendapatkan tes yang betul-betul mewakili apa yang diinginkan.
Data ini selanjutnya dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, taraf
kesukaran, dan daya pembeda.
Data lembar observasi diambil dari
dua pengamatan yaitu data pengamatan pengelolaan pembelajaran model STAD tanpa alat peraga karton berwarna
dan model pembelajaran dengan alat peraga karton berwarna yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran model tersebut dalam meningkatkan
hasil belajar siswa dan data pengamatan
aktivitas siswa dan guru.
Data tes formatif untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa setelah
diterapkan pembelajaran model STAD tanpa
alat peraga karton berwarna dan model STAD dengan alat peraga karton berwarna .
A. Analisis
Data Penelitian Persiklus
1. Observasi
Awal
a. Tahap
Perencanaan
Pada tahap ini peneliti
mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS
1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap
Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk observasi awal dilaksananakan
pada tanggal 24 Juli 2012. Siklus I
dilaksanakan pada tanggal 4 September 2012 di kelas VI dengan jumlah
siswa 17 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses
belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan
belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes
formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada
observasi awal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Pengelolaan Pembelajaran Pada observasi awal
No
|
Aspek yang diamati
|
Penilaian
|
Rata-rata
|
|
P1
|
P2
|
|||
I
|
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1.
Memotivasi siswa
2.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.
Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya
4.
Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar
|
2
2
|
2
2
|
2
2
|
B. Kegiatan
inti
1. Mempresentasikan
langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif
2. Membimbing
siswa melakukan kegiatan
3. Melatih
keterampilan kooperatif
4. Mengawasi
setiap kelompok secara bergiliran
5. Memberikan
bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan
|
3
3
3
3
|
3
3
3
3
|
3
3
3
3
|
|
C. Penutup
1.
Membimbing siswa membuat rangkuman
2.
Memberikan evaluasi
|
3
3
|
3
3
|
3
3
|
|
II
|
Pengelolaan Waktu
|
2
|
2
|
2
|
III
|
Antusiasme Kelas
|
2
3
|
2
3
|
2
3
|
|
Jumlah
|
32
|
32
|
32
|
Keterangan
: Nilai : Kriteria
1)
: Tidak Baik
2)
: Kurang Baik
3)
: Cukup Baik
4)
: Baik
Grafik. 4.2. Pengelolaan Pembelajaran
Pada observasi awal

Berdasarkan
tabel di atas aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik adalah
memotivasi siswa,menyampaikan tujuan pembelajaran, pengelolaan waktu, dan siswa antusias. Keempat aspek yang
mendapat nilai kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada
observasi awal dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang
akan dilakukan pada siklus I.
Hasil
observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti pada tabel berikut
:
Tabel 4.3. Pengelolaan Pembelajaran Pada observasi awal
No
|
Aktivitas Guru yang
diamati
|
Presentase
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran
sebelumnya
Menyampaikan materi/
langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa
dalam menemukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan
mendiskusikan hasil kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum
pelajaran
|
5,0
8,3
8,3
6,7
13,3
21,7
10,0
18,3
8,3
|
No
|
Aktivitas siswa
yang diamati
|
Presentase
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Mendengarkan/ memperhatikan
penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota
kelompok
Diskusi antar siswa/ antara
siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi
pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
|
22,5
11,5
18,7
14,4
2,9
5,2
8,9
6,9
8,9
|
Berdasarkan
tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang paling dominan pada observasi
awal adalah membimbing dan mengamati
siswa dalam menemukan konsep, yaitu 21,7%. Aktivitas lain yang presentasinya
cukup besar adalah memberi umpan balik/ evaluasi, tanya jawab dan menjelaskan
materi yang sulit yaitu masing-masing sebesar 13,3 %. Sedangkan aktivitas siswa
yang paling dominan adalah mengerjakan/ memperhatikan penjelasan guru yaitu
22,5 %. Aktivitas lain yang presentasinya cukup besar adalah bekerja dengan
sesama anggota kelompok, diskusi antara siswa/ antara siswa dengan guru, dan
membaca buku yaitu masing-masing 18,7% , 14,4 dan 11,5 %.
Pada observasi awal, secara garis besar
kegiatan belajar mengajar dengan pembelajaran model STAD dengan alat peraga karton
warna sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup
dominanuntuk memberikan penjelasan dan arahan, karena model tersebut masih
dirasakan baru oleh siswa.
Table
4.4. Nilai Tes Formatif Pada Observasi awal
No. Absen
|
Skor
|
Keterangan
|
No. Absen
|
Skor
|
Keterangan
|
||
T
|
TT
|
T
|
TT
|
||||
1
|
60
|
|
√
|
11
|
65
|
|
√
|
2
|
50
|
|
√
|
12
|
50
|
|
√
|
3
|
70
|
√
|
|
13
|
80
|
√
|
|
4
|
70
|
√
|
|
14
|
60
|
|
√
|
5
|
80
|
√
|
|
15
|
80
|
√
|
|
6
|
80
|
|
√
|
16
|
60
|
|
√
|
7
|
50
|
|
√
|
17
|
50
|
|
√
|
8
|
60
|
|
√
|
|
|
|
|
9
|
70
|
√
|
|
|
|
|
|
10
|
70
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
1105
|
7
|
10
|
Jumlah Skor Tercapai 1105
Jumlah Skor Maksimal Ideal
1700
Rata-Rata Skor Tercapai 65,00
|
Keterangan: T :
Tuntas
TT :
Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 7
Jumlah siswa yang belum tuntas : 10
Klasikal :
Belum tuntas
Tabel 4.5.
Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada observasi awal
No
|
Uraian
|
Hasil Observasi
awal
|
1
2
3
|
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas
belajar
Persentase ketuntasan belajar
|
65,00
10
41,18
|
|
|
|
Grafik. 4.6. Nilai Tes Formatif Pada Observasi awal

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan
menerapkan pembelajaran model STAD diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar
siswa adalah 65,00 dan ketuntasan belajar mencapai 41,18 % atau ada 10 siswa dari 17 siswa sudah
tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara
klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65
hanya sebesar 41,18% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki
yaitu sebesar 80%. Hal ini disebabkan karena kecakapan dan keterampilan siswa dalam menghitung perkalian masih sulit, masih merasa
baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan
menerapkan model STAD .
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1)
Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran
2)
Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu
3)
Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran
berlangsung.
d. Refisi
Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar pada observasi awal ini masih banyak terdapat kekurangan,
sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
1)
Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan
lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk
terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2)
Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan
menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan
3)
Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam
memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.
2. Siklus I
a. Tahap
perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif I
dan alat-alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap
kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I
dilaksanakan pada tanggal 4 September 2004 di kelas VI dengan jumlah siswa 17
siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan refisi pada
observasi awal, sehingga kesalahan atau kekurangan pada observasi awal tidak
terulang lagi pada siklus I. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan
dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes
formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah
tes formatif I. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.7. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I
No
|
Aspek yang diamati
|
Penilaian
|
Rata-rata
|
|
P1
|
P2
|
|||
I
|
Pengamatan KBM
D. Pendahuluan
1. Memotivasi
siswa
2. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
3. Menghubungkan
dengan pelajaran sebelumnya
4. Mengatur
siswa dalam kelompok-kelompok belajar
|
3
3
|
3
4
|
3
3,5
|
E. Kegiatan
inti
1. Mempresentasikan
langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif
2. Membimbing
siswa melakukan kegiatan
2.
Melatih keterampilan kooperatif
3.
Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
4.
Memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami
kesulitan
|
3
4
4
4
3
|
4
4
4
4
3
|
3,5
4
4
4
3
|
|
A. Penutup
1.
Membimbing siswa membuat rangkuman
2.
Memberikan evaluasi
|
3
4
|
4
4
|
3,5
4
|
|
II
|
Pengelolaan Waktu
|
3
|
3
|
2
|
III
|
Antusiasme Kelas
1.
Siswa antusias
2.
Guru antisias
|
4
4
|
3
4
|
3,5
4
|
|
Jumlah
|
41
|
43
|
42
|
Keterangan
: Nilai : Kriteria
1)
: Tidak Baik
2)
: Kurang Baik
3)
: Cukup Baik
4)
: Baik
Grafik. 4.8. Pengelolaan
Pembelajaran Pada Siklus I

Dari tabel
di atas, tanpak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus
I) yang dilaksanakn oleh guru dengan menerapkan pembelajarn model STAD mendapatkan penilaian yang cukup
baik dari pengamat. Maksudnya dari
seluruh penilaian tidak terdapat nilai kurang. Namun demikian penilaian tesebut
belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang perlu
mendapatkan perhatian untuk penyempurnaan penerapan pembelajaran selanjutnya.
Aspek-aspek tersebut adalah memotivasi siswa, membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/ menemukan konsep, dan pengelolaan waktu.
Dengan
penyempurnaan aspek-aspek I atas alam penerapan metode pembelajarn model STAD
diharapkan siswa dapat menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dan
mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan lebih memahami tentang apa ynag
telah mereka lakukan.
Berikut disajikan hasil observasi akivitas guru dan siswa :
Tabel 4.9. Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus I
No
|
Aktivitas Guru yang
diamati
|
Presentase
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran
sebelumnya
Menyampaikan materi/
langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa
dalam menemukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan
mendiskusikan hasil kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum
pelajaran
|
6,7
6,7
6,7
11,7
11,7
25,0
8,2
16,6
6,7
|
No
|
Aktivitas siswa
yang diamati
|
Presentase
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Mendengarkan/ memperhatikan
penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota
kelompok
Diskusi antar siswa/ antara
siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi
pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
|
17,9
12,1
21,0
13,8
4,6
5,4
7,7
6,7
10,8
|
Berdasarkan
tabel I di atas, tampak bahwa aktifitas guru yang paling dominan pada siklus I
adalah membimbing dan mengamati siswa dalam menentukan konsep yaitu 25%. Jika
dibandingkan dengan observasi awal, aktivitas ini mengalami peningkatan.
Aktivitas guru yang mengalami penurunan adalah memberi umpan balik/evaluasi/
Tanya jawab (16,6%), mnjelaskan materi yang sulit (11,7). Meminta siswa
mendiskusikan dan menyajikan hasil kegiatan (8,2%), dan membimbing siswa
merangkum pelajaran (6,7%).
Sedangkan
untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus I adalah bekerja dengan
sesama anggota kelompok yaitu (21%). Jika dibandingkan dengan observasi awal,
aktifitas ini mengalami peningkatan. Aktifitas siswa yang mengalami penurunan adalah
mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (17,9%). Diskusi antar siswa/ antara
siswa dengan guru (13,8%), menulis yang relevan dengan KBM (7,7%) dan merangkum
pembelajaran (6,7%). Adapun aktifitas siswa yang mengalami peningkatan adalah
membaca buku (12,1%), menyajikan hasil pembelajaran (4,6%),
menanggapi/mengajukan pertanyaan/ide (5,4%), dan mengerjakan tes evaluasi
(10,8%).
Table 4.10. Nilai Tes Formatif Pada Siklus I
No. Absen
|
Skor
|
Keterangan
|
No. Absen
|
Skor
|
Keterangan
|
||
T
|
TT
|
T
|
TT
|
||||
1
|
80
|
√
|
|
11
|
80
|
√
|
|
2
|
65
|
|
√
|
12
|
70
|
√
|
|
3
|
80
|
√
|
|
13
|
60
|
|
√
|
4
|
80
|
√
|
|
14
|
70
|
√
|
|
5
|
80
|
√
|
|
15
|
90
|
√
|
|
6
|
65
|
|
√
|
16
|
65
|
|
√
|
7
|
60
|
|
√
|
17
|
60
|
|
√
|
8
|
100
|
√
|
|
|
|
|
|
9
|
80
|
√
|
|
|
|
|
|
10
|
70
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
1255
|
11
|
6
|
Jumlah Skor 1255
Jumlah Skor Maksimal Ideal 1700
Rata-Rata Skor Tercapai
73,82
|
Keterangan: T
:
Tuntas
TT :
Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 11
Jumlah siswa yang belum tuntas : 6
Klasikal :
Belum tuntas
Tabel 4.11.
Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I
No
|
Uraian
|
Hasil Siklus I
|
1
2
3
|
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas
belajar
Persentase ketuntasan belajar
|
72,82
11
64,71
|
Grafik 4.12.
Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi
belajar siswa adalah 72,82 dan ketuntasan belajar mencapai 64,71% atau ada 6
siswa dari 11 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada
siklus I ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit
lebih baik dari observasi awal. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini
karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu
diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya
kecakapan dan keterampilan siswa mengenai perkalian lebih meningkat dan
termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang
dimaksudkan dan dinginkan guru dengan menerapkan pembelajaran model STAD.
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi
dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1)
Memotivasi siswa
2)
Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep
3)
Pengelolaan waktu.
d. Revisi
Rancangan
Pelaksanaan kegiatan belelajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka
perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada siklus II antara lain:
1)
Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat
siswa lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.
2)
Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada
perasaan takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya.
3)
Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa
merumuskan kesimpulan/menemukan konsep.
4)
Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga
kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
5)
Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan
memberi soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar
mengajar.
3. Siklus II
a. Tahap
Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif 2
dan alat-alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap
kegiatan dan pengamatan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II
dilaksanakan pada tanggal 11 September 2012
di kelas VI dengan jumlah siswa 17 siswa. Dalam hal ini peneliti
bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana
pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau
kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan
(observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes
formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah
tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
berikut:
Tabel
4.13. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II
No
|
Aspek yang diamati
|
Penilaian
|
Rata-rata
|
|
P1
|
P2
|
|||
I
|
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1.
Memotivasi siswa
2.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.
Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya
4.
Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar
|
3
4
|
3
4
|
3
4
|
B. Kegiatan
inti
1. Mempresentasikan
langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif
2. Membimbing
siswa melakukan kegiatan
3. Melatih
keterampilan kooperatif
4. Mengawasi
setiap kelompok secara bergiliran
5. Memberikan
bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan
|
4
4
4
4
3
|
4
4
4
3
3
|
4
4
4
3,5
3
|
|
C. Penutup
1.
Membimbing siswa membuat
rangkuman
2.
Memberikan evaluasi
|
4
4
|
4
4
|
4
4
|
|
II
|
Pengelolaan Waktu
|
3
|
3
|
3
|
III
|
Antusiasme Kelas
1.
Siswa antusia
2.
Guru antisias
|
4
4
|
4
4
|
4
4
|
|
Jumlah
|
45
|
44
|
44,5
|
Keterangan : Nilai : Kriteria
1 : Tidak Baik
2.
: Kurang Baik
3. : Cukup Baik
4. : Baik
Grafik 4.14. Pengelolaan Pembelajaran Pada
Siklus II

Dari tabel di atas, dapat
dilihat aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus II)
yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif
model STAD dengan alat peraga karton berwarna mendapatkan penilaian cukup baik
dari pengamat adalah memotivasi siswa, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan
konsep, dan pengelolaan waktu.
Penyempurnaan aspek-aspek
diatas dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD dengan alat
peraga karton berwarna diharapkan dapat berhasil semaksimal mungkin.
Tabel 4.15. Aktivitas Guru dan Siswa Pada Siklus II
No
|
Aktivitas Guru yang
diamati
|
Presentase
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran
sebelumnya
Menyampaikan materi/
langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa
dalam menemukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan
mendiskusikan hasil kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum
pelajaran
|
6,7
6,7
10,7
13,3
10,0
22,6
10,0
11,7
10,0
|
No
|
Aktivitas siswa
yang diamati
|
Presentase
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Mendengarkan/ memperhatikan
penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota
kelompok
Diskusi antar siswa/ antara
siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi
pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
|
20,8
13,1
22,1
15,0
2,9
4,2
6,1
7,3
8,5
|
Berdasarkan tabel diatas tampak bahaw aktivitas guru yang paling dominan
pada siklus II adalah membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep
yaitu 22,6%, sedangkan aktivitas menjelaskan materi yang sulit dan memberi
umpan balik/evaluasi/tanya jawab menurun
masing-masing sebesar (10%), dan (11,7%). Aktivitas lain yang mengalami peningkatan
adalah mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya (10%), menyampiakan
materi/strategi /langkah-langkah
(13,3%), meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan (10%), dan
membimbing siswa merangkum pelajaran (10%). Adapun aktivitas ynag tidak
menglami perubahan adalah menyampaikan tujuan (6,7%) dan memotivasi siswa
(6,7%).
Sedangkan
untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus II adalah bekerja dengan
sesama anggota kelompok yaitu (22,1%) dan mendengarkan/memperhatikan penjelasan
guru (20,8%), aktivitas yang mengalami peningkatan adalah membaca buku siswa
(13,1%) dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru (15,0%). Sedangkan
aktivitas yang lainnya mengalami penurunan.
Table 4.16. Nilai Tes Formatif Pada Siklus III
No. Absen
|
Nilai
|
Keterangan
|
No. Absen
|
Nilai
|
Keterangan
|
||
T
|
TT
|
T
|
TT
|
||||
1
|
90
|
√
|
|
11
|
90
|
√
|
|
2
|
70
|
√
|
|
12
|
80
|
√
|
|
3
|
80
|
√
|
|
13
|
65
|
|
√
|
4
|
100
|
√
|
|
14
|
70
|
√
|
|
5
|
100
|
√
|
|
15
|
100
|
√
|
|
6
|
100
|
√
|
|
16
|
70
|
√
|
|
7
|
60
|
|
√
|
17
|
65
|
|
√
|
8
|
100
|
√
|
|
|
|
|
|
9
|
100
|
√
|
|
|
|
|
|
10
|
100
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
1440
|
14
|
3
|
|
|
|
|
||||
Jumlah Skor 1440
Jumlah Skor Maksimal Ideal 1700
Rata-Rata Skor Tercapai 84,71
|
Keterangan: T :
Tuntas
TT :
Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 14
Jumlah siswa yang belum tuntas : 3
Klasikal :
Tuntas
Tabel 4.17. Hasil Tes Formatif Siswa Pada
Siklus II
No
|
Uraian
|
Hasil Siklus II
|
1
2
3
|
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas
belajar
Persentase ketuntasan belajar
|
84,71
14
82,35
|
Grafik 4.18. Hasil Tes Formatif
Siswa Pada Siklus II

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes
formatif sebesar 84,71 dan dari 17 siswa yang telah tuntas sebanyak 14 siswa
dan 3 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan
belajar yang telah tercapai sebesar 82,35% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan
lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini
dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode
pembelajaran kooperatif model STAD dengan bantuan alat peraga karton berwarna yang
membuat siswa menjadi cakap dan trampil , motivasi tinggi terlihat dari
antusianya menggunakan alat peraga,
aktif, rasa senang yang terlihat dari wajah mereka dan lebih terbiasa dengan pembelajaran
seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah
diberikan.
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana
dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
penerapan metode pembelajara model STAD
dengan alat peraga karton berwarna . Dari data-data yang telah diperoleh dapat
diuraikan sebagai berikut:
1)
Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan
semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum
sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup
besar.
2)
Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa
aktif selama proses belajar berlangsung.
3)
Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah
mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4)
Hasil belajar siswsa pada siklus II mencapai
ketuntasan.
d. Refisi
Pelaksanaan
Pada siklus II guru telah menerapkan metode pembelajaran
model STAD dengan menggunakan alat
peraga karton berwarna baik dan dilihat
dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar
mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan refisi terlalu
banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah
memaksimalkan dan mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada
pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan metode pembelajaran model STAD dengan alat peraga karton berwarna dapat
meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
C. Pembahasan
1. Ketuntasan
Hasil belajar Siswa
Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa metode
pembelajaran kooperatif model STAD dengan alat peraga karton berwarna memiliki
dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat
dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru
(ketuntasan belajar meningkat dari observasi awal, siklus I, dan siklus II)
yaitu masing-masing 41,81%, 64,71%, dan 82,35%. Pada siklus II ketuntasan
belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
Grafik.4.19. Obsevasi awal, siklus I dan siklus II

2. Kemampuan
Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam
proses metode pembelajaran model STAD
tanpa alat peraga karton berwarna
keterampilan, motivasi dan hasil belajar lebih rendah dibandingkan dengan pembelajaran model STAD
dengan alat bantu karton berwarna dalam setiap siklus mengalami peningkatan.
Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat
ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang
terus mengalami peningkatan.
3. Aktivitas
Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran matematika pada pokok bahasan perkalian bilangan bulat
dengan metode pembelajaran model STAD dengan alat peraga karton berwarna yang paling
dominan adalah mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar
siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa
dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah
melaksanakan langkah-langkah pembelajaran model STAD dengan alat peraga karton berwarna
lebih baik. Hal ini terlihat dari
aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati
siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep, menjelaskan, memberi
umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas
cukup besar.
Suka artikel ini?
0 komentar on Hasil Penelitian :
Posting Komentar